Menjual Produk Baru dengan Strategi Storytelling

Menjual produk baru bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Anda harus memastikan bahwa produk memiliki keunikan yang membedakannya dari produk lain yang sudah ada di pasaran. Salah satu cara efektif untuk membuat produk baru lebih menarik dan memikat adalah dengan memanfaatkan strategi storytelling. Strategi storytelling adalah cara menyampaikan informasi dan membawa audiens ke dalam pengalaman emosional. Cara ini, dapat menjadi alat efektif untuk membangun hubungan dengan calon pembeli dan membantu mereka memahami produk baru dengan lebih baik.
Untuk memanfaatkan strategi storytelling, pertama-tama Anda harus menentukan cerita apa yang akan disampaikan. Cerita tersebut harus memiliki relevansi dengan produk baru dan memperkuat pesan dan nilai yang ingin disampaikan. Anda juga perlu untuk menambah konten visual seperti gambar atau video dapat digunakan untuk membuat cerita menarik dan memikat. Elemen – elemen emosional dan cerita menghibur dan menyentuh juga dapat menambah daya tarik cerita. Anda dapat mengikuti tren yang unik dan menarik untuk memperoleh inspirasi cerita yang dapat Anda bawakan.

Sering kali, dalam membangun branding dengan menggunakan strategi storytelling Anda kurang memperhatikan elemen pemikat audiens Anda. Oleh karena itu, Anda mungkin akan merasa bahwa audiens Anda kurang tertarik dengan produk tersebut. Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat menambahkan salah satu elemen AME (Authenticity, Movements, dan Emotion). Elemen ini berguna untuk menjadi penghubung antara cerita yang Anda sampaikan dengan konsumen. Untuk menambahkan elemen Authenticity, Anda harus menentukan dan memahami esensi dari brand Anda. Anda harus memperhatikan bagaimana karakter produk tersebut ditampilkan untuk memperoleh citra yang unik dan menarik. Anda juga harus memperhatikan target audiens dan membentuk citra produk yang konsisten di seluruh media. Oleh karena itu, Anda dapat melakukan riset terkait produk, pasar, pesaing, hingga keunikan produk yang dapat Anda unggulkan.
Jika Anda merasa bahwa strategi storytelling dengan elemen authenticity bukan merupakan strategi yang tepat untuk produk Anda, Anda dapat menambahkan elemen lain yaitu movements. Elemen movement dalam strategi storytelling memfokuskan pada perjalanan atau transformasi yang dialami tokoh utama atau brand itu sendiri. Movement menunjukkan bagaimana brand atau tokoh utama berkembang atau berubah seiring waktu dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi audiens. Dengan menggunakan elemen movement, brand dapat membangun hubungan emosional dengan audiens dengan menunjukkan bagaimana produk atau layanannya membantu mereka mencapai tujuannya atau mengatasi tantangan. Konten yang sesuai dengan strategi elemen ini adalah konten kegagalan dalam membuat suatu produk baru. Anda dapat mengembangkan permasalahan ini menjadi suatu cerita dan memaparkan bagaimana eksperimen yang Anda lakukan untuk mengatasi tantangan ini.
Elemen terakhir yang dapat Anda tambahkan dalam strategi storytelling Anda adalah strategi emotion. Elemen ini merupakan elemen yang berperan untuk memberikan dampak emosional bagi audiens. Tujuan dari strategi ini adalah untuk memberikan dampak emosi seperti pengharapan, rasa ingin tahu, kebahagiaan, dan lain-lain. Dengan memiliki cerita yang memiliki dampak emosional, audiens akan lebih memahami dan terhubung dengan brand anda. Cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan membangun suatu cerita emosional seperti cerita terkait persahabatan, keluarga yang tentu nya dipahami oleh seluruh kalangan. Fokus utama dalam strategi ini adalah membawakan cerita yang dapat membuat audiens berempati terhadap konten tersebut. Namun, cerita tersebut tetap harus berfokus untuk memperkenalkan dan menjual produk yang Anda tawarkan.
Dengan memanfaatkan strategi storytelling, produk baru dapat terlihat lebih menarik dan memiliki nilai tambah yang membedakannya dari pesaing. Cerita yang menghibur dan menyentuh serta memperkuat branding dapat membangun hubungan emosional dengan calon pembeli. Ini akan membantu meningkatkan kepercayaan dan minat mereka terhadap produk, sehingga memudahkan proses penjualan. Oleh karena itu, memanfaatkan storytelling dalam penjualan produk baru adalah cara efektif untuk membuat produk terlihat lebih menarik dan memikat bagi calon pembeli.
Baca Juga : Strategi Handal Membangun Personal Branding
Penulis : Alda Rizkino Wega I. N.