Industri otomotif di Indonesia, khususnya mobil memiliki pasar yang cukup besar. Dikutip dari dataindonesia.id, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mencatat penjualan wholesales mobil di dalam negeri sebesar 658.232 unit pada periode Januari-Agustus 2022. Angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 21,13% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya atau sebanyak 543.424 unit. Selama ini mobil-mobil yang mengaspal di Indonesia didominasi oleh produk buatan Jepang, Eropa, dan Amerika. Namun demikian, dengan potensi pasar yang cukup besar, Indonesia memiliki peluang untuk memasarkan mobil buatan asli Indonesia.
Berkaca dari sejarahnya, Indonesia pernah membuat mobil buatan dalam negeri meskipun bekerja sama dengan industri otomotif dari luar negeri, sebut saja mulai dari Kijang 1975 yang merupakan akronim dari (Kerjasama Indonesia Jepang) sampai dengan mobil Esemka tahun 2013 . Artinya, Indonesia memiliki talenta-talenta yang unggul dalam membuat mobil buatan asli Indonesia.
Putra-putra bangsa tersebut tidak hanya piawai dalam membuat mobil jalanan, namun juga mampu membuat mobil berjenis cruiser (penjelajah). Saat ini mobil penjelajah yang sukses berkembang di Indonesia adalah Fin Komodo yang di produksi oleh PT. Fin Komodo Teknologi. Fin Komodo dirancang oleh Ibnu Susilo, yang pernah berkarir di IPTN dan juga pernah menjadi Kepala Insinyur desain mobil nasional Maleo. Dengan pengalamannya tersebut, Ibnu Susilo mulai mendirikian PT. Fin Komodo Teknologi dan memproduksi Fin Komodo pertama pada tahun 2006.
Fin Komodo merupakan kendaraan off-road nonkonvensional yang digunakan pada medan daerah pegunungan dan dataran dalam kondisi jalanan aspal, tanah, batu, dan berlumpur. Fin Komodo dirancang agar memiliki perawatan yang mudah, dan didukung dengan spare part yang dapat ditemukan di pasaran. Ibnu Susilo merancang Fin Komodo dengan sedemikian rupa sehingga memiliki bobot yang ringan tetapi tetap dapat membawa muatan yang cukup berat.
Sebelum mulai dipasarkan, PT. Fin Komodo Teknologi awalnya membuat 4 buat prototipe. Prototipe yang pertama dirancang menggunakan single seat dan dilengkapi dengan mesin 2 tak yang berkapasitas 180cc menggunakan transmisi manual dengan 3 percepatan. Prototipe ini memiliki torsi sebesar 1,19 Kgm/3.000 rpm (11,7 Nm/3.000 rpm) dan dilengkapi dengan tangki bahan bakar yang dapat memuat sebanyak 15 liter bensin. Selain itu, prototipe ini memiliki kapasitas oli sebesar 0,3 liter dan menggunakan rangka tubular serta dilengkapi dengan bagasi. Prototipe yang kedua memiliki spesifikasi yang sama dengan protipe yang pertama, namun sudah dilengkapi dengan double seat. Prototipe yang pertama dan kedua ini memiliki bobot kosong sebesar 250 kg.
Selanjutnya, PT. Fin Komodo Teknologi membuat prototipe Fin Komodo yang ketiga dan keempat. Kali ini prototipe Fin Komodo ketiga dan keempat menggunakan mesin berkapasitas 250cc 4 tak yang memiliki torsi 17,6 Nm pada 5.500 rpm. Kemudian, kapasitas tangki bahan bakar yang sebelumya 15 liter, kini ditambah menjadi 20 liter. Mesin yang digunakan pada prototipe ketiga ini menggunakan transmisi otomatis yang terdiri dari high speed, low speed, neutral, dan reverse (mundur). Berbeda dengan protitipe yang ketiga, pada prototipe yang keempat transmisi yang digunakan adalah transmisi CVT dengan 3 percepatan (maju, netral, dan mundur). Kemudian, protitipe ketiga dan keempat ini sama-sama memiliki berat kosong 320 kg dan memiliki kapasitas oli 1,2 liter. Selain itu protipe ketiga dan keempat ini juga menggunakan sasis tubular, yang berbeda adalah pada prototipe yang keempat tidak terdapat bagasi. Prototipe yang keempat inilah yang saat ini diproduksi dengan nama Fin Komodo KD 250 AT.
Fin Komodo dirancang dengan bobot yang sangat ringan tetapi menggunakan material yang kuat agar dapat mengangkut beban hingga maksimal 250 kg. Selain itu karena bobotnya yang ringan, maka Fin Komodo tidak memerlukan tenaga yang besar untuk melaju sehingga konsumsi bahan bakarnya relatif irit. Kemudian, Fin Komodo didesain dengan menggunakan perhitungan matematika persamaan keseimbangan yang akurat pada setiap komponen dan manufakturnya sehingga dapat berjalan dengan aman di kondisi jalan berlumpur, tanjakan dan turunan ekstrim, bahkan jalanan yang memiliki sudut kemiringan hingga 45 derajat.
Perkembangan Fin Komodo tidak berhenti pada prototipe keempat saja. Pada 27 Mei 2017, PT. Fin Komodo Teknologi melakukan launching generasi kelima pada pameran IIMS (Indonesia International Motor Show). Generasi kelima ini diberi nama Fin Komodo KD 250 X yang merupakan pengembangan dari generasi keempat.
Mobil Fin Komodo ini tidak hanya menyasar pasar rekreasi dan pariwisata, tetapi juga perkebunan, pertambangan/proyek, SAR, dan kebutuhan lainnya.
Bagi Anda yang tertarik dengan mobil Fin Komodo, Anda dapat mengunjungi laman sebagai berikut :
Instagram : finkomodo.id
Website : https://finkomodo.com/
Head Office : (022) 6646 420
Baca Juga : Resort Yang Memukau di Jawa Timur
Oleh : Handoyo Tejo Wasito
