Satu Data Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur

Indonesia adalah negara yang memiliki luas wilayah perairan mencapai 3.25 juta km2. Karena hal tersebut, Indonesia dijuluki sebagai negara maritim. Dengan wilayah perairan yang luas maka potensi sumber daya perairan yang dihasilkan pun juga cukup besar. Seluruh provinsi di Indonesia masing-masing memiliki peran terhadap hasil sumber daya perairan, khususnya di Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan data, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur mempunyai komoditi andalan antara lain rumput laut, lele, dan bandeng.
Sumber daya perairan di Jawa Timur memiliki potensi dan jenis yang beragam karena memiliki macam-macam perairan seperti laut, danau, ataupun sungai. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur menyadari bahwa dari potensi tersebut dapat membawa dampak yang signifikan bagi perekonomian Jawa Timur apabila dapat dikelola dengan baik. Hasil sumber daya yang diperoleh dari perairan dapat dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun dapat di ekspor ke luar negeri agar dapat mendatangkan keuntungan bagi negara dan khususnya Provinsi Jawa Timur.
Untuk menunjang pengelolaan data yang baik pada Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur, maka SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi adalah sarana pendukung yang memadai di era digital saat ini. Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur melakukan pengolahan data dan visualisasi data demi merealisasikan program Satu Data Indonesia dengan tujuan supaya data yang divisualisasikan dapat digunakan untuk melakukan evaluasi pada program yang telah dijalankan maupun kebijakan yang akan diambil di masa yang akan datang. Agar implementasi visualisasi data dapat terealisasi dengan sempurna, maka dibentuklah sebuah dashboard data untuk menyajikan berbagai macam data yang informatif dan mudah untuk dipahami.
Dashboard data adalah suatu sistem yang didalamnya berisi sekumpulan data yang kemudian divisualisasikan dengan tujuan data yang sudah dihimpun menjadi lebih mudah untuk disimak dan dipahami.
Berikut ini adalah visualisasi data Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur yang diolah menggunakan software Tableau. Didalamnya mencakup data ekspor, produksi, konsumsi, tenaga kerja, dan pendapatan domestik regional bruto (PDRB).
https://public.tableau.com/views/DashboardPerikananJatim/DashboardEkspor?:language=en-US&:display_count=n&:origin=viz_share_link
Dashboard Ekspor
Pada dashboard ekspor, dapat diperhatikan pada tahun 2019 Indonesia dapat melakukan ekspor sumber daya hasil perairan mencapai 339 ribu ton dengan nilai ekspor mencapai 1.5 miliar USD. Negara tujuan ekspor terbesar adalah Tiongkok dan Amerika. Volume ekspor ke Tiongkok mencapai 102.6 ribu ton dengan nilai 106.5 juta USD. Sedangkan volume ekspor ke Amerika mencapai 84.13 ribu ton dengan nilai 716.7 juta USD. Udang adalah komiditi dengan nilai ekspor yang paling besar yakni 656 juta USD atau menyumbang 42.53% pendapatan dari total komoditi. Sedangkan volume ekspor terbesar adalah komoditi ikan lainnya yang mencapai angka 77.17 ribu ton. Gambaran ini dapat menjadi wawasan bagi Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur dalam mengambil kebijakan ekspor di tahun-tahun berikutnya.
https://public.tableau.com/views/DashboardPerikananJatim/DashboardProduksi?:language=en-US&:display_count=n&:origin=viz_share_link
Dashboard Produksi
Pada tahun 2020 produksi hasil perairan Provinsi Jawa Timur mencapai 1.6 juta ton dengan nilai sebesar 28.8 miliar rupiah. Komiditi terbesar Provinsi Jawa Timur adalah rumput laut dengan volume 563 ribu ton atau menyumbang 35.33% dari volume total komoditi. Dilihat secara nasional, volume produksi hasil perairan Provinsi Sulawesi Selatan menjadi yang nomor satu yakni mencapai 3.5 juta ton, kemudian diikuti Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan volume produksi 1.6 juta ton dan Provinsi Jawa Barat dengan volume produksi 1.7juta ton. Dari visualisasi dashboard produksi tersebut dapat menjadi acuan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur agar mempunyai langkah-langkah strategis dalam memaksimalkan produksi hasil perairan di wilayah Jawa Timur.
https://public.tableau.com/views/DashboardPerikananJatim/DashboardKonsumsi?:language=en-US&:display_count=n&:origin=viz_share_link
Dashboard Konsumsi
Angka Konsumsi Ikan (AKI) di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 naik pada posisi 41.44 kg/kapita. Demikian pula AKI nasional yang naik pada posisi 54.50 kg/kapita dibandingkan tahun sebelumnya yakni 50.69 kg/kapita. Tentunya hal ini menjadi pencapaian yang positif bagi Provinsi Jawa Timur pada khususnya dan Indonesia secara keseluruhan. Tiga provinsi yang layak mendapat apresiasi dengan AKI tertinggi yakni Provinsi Maluku (72.76 kg/kapita), Provinsi Sulawesi Tenggara (71.13 kg/kapita), dan Provinsi Kalimantan Utara (69.70 kg/kapita). Berkaca pada dashboard konsumsi, Provinsi D.I Yogyakarta diharapkan dapat merencanakan langkah strategis agar tidak menjadi provinsi dengan AKI yang paling rendah se-nasional.
https://public.tahttps://public.tableau.com/views/DashboardPerikananJatim/DashboardTenagaKerja?:language=en-US&:display_count=n&:origin=viz_share_linkbleau.com/views/DashboardPerikananJatim/DashboardKonsumsi?:language=en-US&:display_count=n&:origin=viz_share_link
Dashboard Tenaga Kerja
Proporsi mata pencaharian khususnya bidang kelautan dan perikanan di Provinsi Jawa Timur didominasi oleh nelayan dengan persentase 51.20% atau sebanyak 246ribu jiwa. Perkembangan jumlah nelayan Provinsi Jawa Timur paling tinggi ada di tahun 2012 mencapai 708.5 ribu jiwa. Jumlah profesi nelayan mulai bergerak turun secara konsisten pada mulai tahun 2015 sampai dengan 2019. Turunnya jumlah nelayan ini disebabkan antara lain karena krisis iklim, ekspansi industri ekstraktif, dan reklamasi. Berdasarkan dashboard tenaga kerja, Dinas Kelautan dan Perikanan Jawa Timur dapat memiliki wawasan untuk mengambil tindakan agar jumlah nelayan tidak semakin menurun di tahun-tahun berikutnya.
https://public.tableau.com/views/DashboardPerikananJatim/DashboardPDRB?:language=en-US&:display_count=n&:origin=viz_share_link
Dashboard PDRB
Proporsi sektor perikanan dalam menyumbang pendapatan domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Jawa Timur sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2019 terbilang konsisten di angka 2%. Perkembangan PDRB sektor perikanan Provinsi Jawa Timur menujukkan tren yang positif. Pada tahun 2008 PDRB menujukkan posisi 18.023 miliar rupiah, kemudian bergerak naik sampai di titik paling tinggi tahun 2017 yakni mencapai nominal 33.471 miliar rupiah. Sejak tahun 2017 angka perkembangan menunjukkan minus 0.86% dengan nominal 33.119 miliar rupiah di tahun 2018 dan minus 0.20% di tahun 2019 dengan nominal 33.119 miliar rupiah. Dari data penurunan tersebut Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur dapat melakukan evaluasi agar angka perkembangan sektor perikanan meningkat kembali.
Dashboard data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur dapat memberikan wawasan kepada masyarakat secara luas dan para stakeholder khususnya di ranah pemerintahan baik daerah maupun pusat mengenai kondisi sumber daya perairan Indonesia pada saat ini. Tidak hanya terkait dengan sumber daya perairan saja, tetapi juga dengan kondisi mata pencaharian dan imbas kepada pendapatan domestik yang diperoleh.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur memiliki kepedulian dalam pengolahan data, data engineering, dan visualisasi data dengan tujuan agar data yang diperoleh menjadi data yang bermanfaat untuk kemajuan kelautan dan perikanan Provinsi Jawa Timur dan terutama Republik Indonesia.
Baca Juga : https://jagoanindonesia.id/smart-city-di-dunia-digital-city-internet-of-things/
Dashboard Tableau : Diego Irsandy
Narasi : Handoyo T. W