Data ScienceDigitalEkonomiJagoan DataSatu DataSmart City

Smart City Indonesia

Smart City atau kota pintar adalah cita-cita Indonesia untuk mengintegrasikan seluruh sumber daya pada era Revolusi Industri 4.0. Banyak hal yang melatar belakangi perkembangan revolusi industri serta tantangan dibaliknya sampai pada tahap revolusi industri 4.0 dan lahirnya gagasan smart city. Perlahan namun pasti, revolusi industri menjadi sebuah progresi penting dalam peradaban umat manusia.

Revolusi industri adalah perubahan secara masif pada cara pengelolaan sumber daya yang dibutuhkan oleh manusia antara lain di bidang pangan, transportasi, teknologi, dan berbagai aspek penting lainnya. Sesuai arti kata revolusi sendiri yang artinya, suatu perubahan  yang cepat dan menyangkut kebutuhan pokok manusia. Berikut ini adalah ilustrasi perkembangan revolusi industri sampai lahirnya smart city di Indonesia.

Revolusi Industri

Revolusi Industri 1.0

Revolusi industri bermula pada sekitar abad 18 di negara Inggris dengan ditemukannya mesin uap oleh James Watt. Penemuan mesin uap ini dapat memajukan sektor transportasi dengan cara megimplementasikan mesin uap sebagai tenaga penggerak kapal laut sehingga waktu berlayar bisa ditempuh menjadi lebih singkat. Selain itu terdapat juga penemuan mesin pemintal benang oleh Richard Arkwright, sehingga industri tekstil dapat semakin berkembang. Sejak saat itu pekerjaan manusia terbantu dengan adanya mesin sehingga pekerjaan yang dilakukan semakin cepat dan efisien. Masa-masa awal revolusi industri dikenal juga dengan sebutan Revolusi Industri 1.0.

Revolusi industri tidak terjadi dengan cepat. Perlahan tapi pasti, dunia semakin berkembang karena semakin banyak ilmuwan yang menciptakan atau menemukan sesuatu hal yang baru untuk kemajuan umat manusia.

Revolusi Industri 2.0

Semakin majunya peradaban, maka semakin banyak kebutuhan manusia yang harus terpenuhi. Revolusi industri 2.0 terjadi pada awal abad 20 berawal dari penemuan listrik oleh dua ilmuwan yakni Thomas Alfa Edison dan Nikola Tesla. Perlahan-lahan mesin uap mulai digantikan dengan mesin tenaga listrik dan produktifitas manusia pada sektor manufaktur pun semakin tinggi. Untuk membantu pekerjaan pekerja manufaktur supaya lebih efisien maka akhirnya terciptalah konsep assembly line atau yang dikenal dengan lini produksi. Proses assembly line ini dapat berjalan dengan baik karena pada masa ini terdapat penemuan conveyor belt. Dengan konsep assembly line pekerja manufaktur sangat terbantu karena fisik tidak terlalu terkuras seperti sebelumnya dan lebih menghemat waktu proses produksi. Prinsip kerja assembly line ini adalah meletakkan alat serta pekerja sesuai urutan pekerjaan untuk memasang setiap komponen yang berjalan diatas conveyor belt sampai pada proses finishing.

Dengan adanya kemudahan pada proses assembly line ini maka industri-industri semakin berkembang pesat, salah satunya adalah industri mobil yang mulai diproduksi secara massal.

Revolusi Industri 3.0

Dengan perkembangan industri yang semakin pesat, maka semakin dibutuhkan peralatan yang akurat dan presisi di setiap industri. Peralatan yang mempunyai keakuratan dan tingkat presisi yang tinggi tidak lain adalah komputer. Berawal dari penemuan mesin enkripsi yang diciptakan oleh insinyur Jerman Arthur Scherbius yang diberi nama mesin enigma. Awalnya mesin enigma digunakan untuk tujuan komersial, namun akhirnya mulai digunakan untuk perang dunia II agar sandi militer Jerman Nazi tidak bocor kepada musuh. Namun kecanggihan teknologi mesin enigma ini akhirnya berhasil dipecahkan oleh Alan Mathison Turing yang berhasil menemukan mesin pemecah kode mesin enigma. Hal inilah yang mendorong terciptanya Revolusi Industri 3.0, yaitu revolusi yang bergerak ke arah dunia digital.

Pada awal penemuannya mesin-mesin cikal bakal komputer itu berukuran sangat besar dan membutuhkan daya yang besar pula. Namun seiring berjalannya waktu ditemukanlah transistor, semikonduktor dan kemudian integrated chip yang akhirnya membuat ukuran komputer menjadi lebih kecil dan hemat daya.

Revolusi Industri 4.0

Dunia digital perlahan-lahan tercipta setelah revolusi industri 3.0, ketika komputer dan internet sudah mulai tersebar ke seluruh penjuru dunia seperti yang sedang terjadi pada era saat ini. Kolaborasi teknologi cyber dan otomatisasi adalah konsep awal yang membentuk revolusi industri 4.0. Teknologi cyber dan otomatisasi ditambah dengan berkembangnya teknologi informasi sedikit demi sedikit mampu membantu peran manusia dalam melakukan segala sesuatunya menjadi lebih efisien dan efektif. Semakin banyak manfaat yang diterima manusia dengan adanya revolusi industri 4.0 ini.

Segala macam aspek kehidupan perlahan-lahan memanfaatkan teknologi untuk efisiensi dalam beraktifitas, kegiatan sosial, maupun kegiatan instansi/pemerintahan. Salah satu contoh mudahnya bersosialisasi saat ini adalah panggilan video yang memudahkan setiap orang bertatap muka melalui smartphone meskipun terpisah jarak yang jauh sekalipun. Tidak hanya kepentingan bersosialisasi, namun rapat kerja perusahaan pun memanfaatkan teknologi ini untuk efisiensi biaya dibandingkan dengan melakukan kunjungan ke kantor cabang satu per satu.

Smart City Indonesia

Pemerintah negara di seluruh dunia merespon cepat perkembangan teknologi yang ada saat ini, terutama Pemerintah Indonesia. Revolusi industri 4.0 berkaitan erat dengan integrasi sistem. Pemerintah Indonesia membuat program Satu Data Indonesia dengan tujuan mengintegrasikan seluruh data baik di tingkat kementerian sampai tingkat kabupaten/kota. Data-data yang terintegrasi dengan baik tentu dapat dimanfaatkan Pemerintah Indonesia untuk melihat segala macam permasalahan negara yang ada, mengevaluasi dan menganalisa kebijakan dan program yang telah dibuat, serta kemudian dapat membuat proyeksi mengenai kebijakan apa yang sesuai dan bermanfaat untuk seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Upaya Pemerintah dalam meralisasikan program Satu Data Indonesia adalah membuat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). SPBE adalah fondasi awal untuk mengintegrasikan data dari tingkat kementerian sampai dengan tingkat kabupaten/kota. Bentuk integrasi data di tingkat kabupaten/kota diwujudkan dengan konsep smart city. DKI Jakarta sebagai ibukota Indonesia adalah pelopor dalam realisasi konsep smart city pada tahun 2015.

Smart City

Sebagai pusat pemerintahan Indonesia, DKI Jakarta tentunya mempunyai peran sebagai role model dalam menjalankan konsep smart city agar menjadi contoh bagi kota-kota besar lainnya di Indonesia. Dengan adanya konsep smart city, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengintegrasikan seluruh sektor publik agar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat memaksimalkan semua kebijakan dan program yang dijalankan dengan efektif dan efisien demi meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

Penerapan konsep smart city di DKI Jakarta adalah dengan membuat Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang bernama Jakarta Smart City dibawah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistika Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Terdapat enam indikator dalam penerapan Jakarta Smart City yaitu, smart governance, smart economy, smart environment, smart people, smart mobility, dan smart living.

Implementasi Jakarta Smart City sangat erat kaitannya dengan Big Data sehingga diperlukan kemampuan dalam pengolahan data, data engineering, visualisasi data, data analitik, maupun data analisis agar data yang dikumpulkan menjadi data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Visualisasi data adalah salah satu bentuk transparansi data yang dapat disajikan kepada instansi pemerintahan maupun kepada masyarakat luas. Tujuan visualisasi data ini adalah untuk memudahkan penyampaian data agar mudah dipahami dan ditarik kesimpulan terutama oleh pemangku kepentingan dalam membuat kebijakan-kebijakan startegis. Jakarta Smart City adalah tonggak awal bagi Pemerintah Indonesia untuk menerapkan smart city lainnya di seluruh kota/kabupaten di seluruh Indonesia, untuk Indonesia yang lebih maju.

 

 

Baca Juga : https://jagoanindonesia.id/integrasi-data-dinas-kelautan-dan-perikanan-jawa-timur/

 

Narasi : Handoyo T. W
Thumbnail : Haka Zaman

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
methpedia.org plantingdandelions.com https://oncoswisscenter.com/ https://gpszakamion.com/ munich business