Konten yang Harus Ada di Kemasan

Mengapa kemasan menjadi salah satu hal yang penting untuk produk kita?
Sebelumnya, kita bahas dulu dari awal mulai dari “Siapa pembeli produk kita?”, “Apakah produk pesaing lebih diminati?”, “Apakah ada perubahan strategis bisnis?”, “Apakah produk kita disukai konsumen saat ini?”, dan “apakah ada perubahan kesukaan konsumen?”
Contoh Desain Kemasan
Siapa pembeli produk kita?
Caranya adalah:
- Cari refensi terkait konsumen
- Tentukan warna
- Tentukan logo
- Tentukan pattern
Misal produk kita memiliki “Keunggulan” dalam hal organik, namun harganya lumayan tinggi, maka investasikan pada Desain dan Hasil Riset untuk menarik minat konsumen. Sehingga konsumen melihat value produk kita karena keunggulannya, dan bukan pada harga.
Apakah produk pesaing lebih diminati?
Dalam menjalankan bisnis, adanya persaingan bukanlah hal baru. Hal ini terjadi tidak pandang bulu, bukan hanya usaha dengan peluang pasar yang bagus saja, namun yang pasarnya tidak bagus juga ada saja kompetitornya. Sehingga yang perlu dilakukan adalah:
- Lihat apa saja potensi pasar yang ada kemudian cari tahu siapa pesaing yang kompeten saat ini
- Menciptakan produk yang berbeda dengan memiliki ciri khas tertentu dan daya tarik tersendiri bagi konsumen
- Menonjolkan keunggulan produk agar loyalitas konsumen semakin meningkat
- Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan produk pesaing, maka yang perlu dilakukan adalah mempertahankan kekuatan produk yang kita jual
- Menawarkan harga yang bersaing, misal menawarkan produk yang lebih murah dengan promo “beli 2 gratis 1”
- Mempromosikan produk melalui tagline-tagline “diskon”, “promo”, “sale” dan lain sebaginya
- Berani mengambil resiko untuk menawarkan inovasi-inovasi baru yang belum ditemukan konsumen, misal dengan memproduksi barang unik ataupun menggelar event promi besar-besaran untuk menarik minat konsumen
Apakah ada perubahan strategi bisnis?
Sebagai seorang pebisnis harus mampu bertahan dalam kondisi apapun, seperti halnya sekarang, dimana pandemi covid19 menimbulkan berbagai macam pergeseran gaya hidup hampir seluruh konsumen. Oleh karena itu cara berbisnis pun harus ikut menyesuaikan agar bisnis tetap berjalan dengan semestinya.
Perubahan strategi bisnis yang bisa dilakukan misal dengan menciptakan produk yang benar-benar diinginkan konsumen ataupun strategi bisnis yang memudahkan konsumen untuk tetap membeli produk kita tanpa harus keluar rumah, yakni dengan memasarkan secara online melalui instagram, facebook, website, marketplace, content marketing, youtube, ataupun platform-platform lainnya.
Apakah produk kita disukai konsumen saat ini?
Setiap konsumen pasti menginginkan produk yang mereka dapatkan sebanding dengan uang yang telah dikeluarkan. Bila tidak, maka konsumen akan kecewa dan mengurangi kepercayaan konsumen terhadap produk kita. Lalu apa yang perlu dilakukan?
Pertama, sebaiknya produk memiliki umur ekonomis yang cukup lama. Misal produk makanan atau snack yang memiliki expired date yang lebih lama maka dapat dikatakan bahwa produk terbut lebih handal dibandingkan produk lainnya, tentunya dengan pengemasan yang membuat kualitas makanan tetap terjaga dan bagus.
Kedua, apabila terjadi kerusakan maka mudah diperbaiki. Artinya, apabila suatu ketika produk yang kita jual mengalami kerusakan maka dapat dengan mudah diperbaiki dan sparepart-nya mudah didapatkan. Misal menjual produk furniture, dan suatu ketika bautnya hilang maka konsumen dapat membeli baut pengganti lebih mudah di toko material.
Ketiga, kerusakan salah satu komponen tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap produk. Sehingga apabila suatu saat ada bagian dari barang yang telah dibeli konsumen mengalami kerusakan, barang tersebut masih layak untuk digunakan.
Keempat, mudah digunakan dan dirawat karena semakin sulit penggunaan dan perawatan, maka semakin berkurang juga minat konsumen terhadap barang yang kita jual.
Kelima, ramah lingkungan. Kesadaran masyarakt terhadap kelangsungan lingkungan kian meningkat, oleh karena itu produk-produk dengan tema Go Green mulai banyak dilirik oleh konsumen.
Apakah ada perubahan kesukaan konsumen?
Tren yang berkembang di sekitar konsumen akan terus berubah seiring perkembangan zaman, contoh pada masa covid19 ini dimana pada mulanya ketersediaan masker medis menjadi sangat langka sehingga muncul gerakan Ayo Pakai Masker Kain untuk masyarakat biasa. Hal ini menyebabkan munculnya kegemaran baru dikalangan konsumen, yang mana sekarang menjadi senang mengoleksi masker dengan berbagai desain yang menarik namun tetap mengedepankan prinsi-prinsip perlindungan kesehatan.
Setelah mengetahui beberapa hal diatas, maka selanjutnya yang perlu dilakukan adalah dengan membuat kemasan produk yang pas dengan siapa target pasarnya. Lalu apa saja sih konten yang harus ada di kemasan produk (khususnya produk makanan dan minuman) yang kita jual?
Merek atau Brand Produk
Merek menjadi bagian utama pada produk yang kita jual karena merupakan identitas atau pembeda produk kita dengan produk lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positig dari pasar, serta loyalitas konsumen terhadap merek yang tinggi.
Komposisi
Konsumen memiliki hak untuk tahu apa saja zat-zat atau bahan penyusun produk yang akan dibeli. Hal ini karena tidak semua bahan dapat digunakan oleh konsumen dengan karakteristik yang berbeda-beda. Misal konsumen yang memiliki alergi terhadap suatu zat atau bahan, maka mereka akan terlebih dahulu membaca dan mencari tahu komposisi atau kandungan dari produk yang akan mereka beli.
Expired Date
Expired date merupakah hal yang paling penting bagi konsumen untuk menentukan barang apa yang akan mereka beli. Semakin lama masa berlaku produk, maka semakin besar pula keinginan konsumen untuk membeli. Hal ini karena produk tersebut dianggap handal dan memiliki daya simpan yang lama.
Berat Bersih
Berat bersih adalah berat sebenarnya dari produk yang kita jual. Mencantumkan berat bersih pada kemasan akan mempermudah konsumen untuk tahu berapa banyak isi produk yang akan dia beli.
PIRT
PIRT atau produk Industri Rumah tangga adalah sertifikasi perizinan bagi industri yang memproduksi makanan dan minuman skala rumahan. PIRT menjadi tanda bahwa produksi makanan layak untuk dijual.
Siapa yang Memproduksi
Hal ini juga menjadi penting agar konsumen tahu siapa sih orang yang membuat produk yang mereka beli. Konten ini juga dapat meningkatkan engangement dengan konsumen karena biasanya tertera kontak produsen, misal akun Instagram, Website, alamat Email dan lain sebagainya.
Namun diluar konten-konten tersebut, terdapat hal penting lainnya yang dijadikan dasar keputusan pengambilan produk oleh kebanyakan konsumen, yakni Sertifikasi Halal. Kenapa? jawabannya adalah karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang mayoritasnya beragama Islam, sehingga dalam memilih produk pun harus mengikuti syariat-syariat Islam yang berlaku.
Selain sertifikasi halal, konten lainnya yang dapat menarik minat konsumen untuk membeli produk kita (khususnya makanan dan minuman) adalah Nutrition Facts.
Semakin berkembangnya pola konsumsi masyarakat, semakin berubah juga pola pemasaran yang dilakukan, antara lain melalui soft selling lewat Storytelling atau cerita tentang produk.
Cerita yang dimunculkan pada kemasan, tentunya akan menarik perhatian konsumen untuk tahu apa saja sih kisah dibalik produk yang akan dibeli. Sehingga melalui cerita, konsumen tidak hanya tahu bagaimana cara mengkonsumsi produk saja, melainkan tahu seperti apa kisah sebuah produk sebelum akhirnya siap diapasarkan secara luas.