Data ScienceDigitalEkonomiIntegrasi DataJagoan DataSatu DataSmart City

Transisi Digital City Menuju Smart City

Revolusi Industri 4.0 saat ini terus berkembang seiring digitalisasi di setiap aspek kehidupan. Banyak istilah-istilah yang lahir di era digital saat ini seperti istilah big data, internet of things, smart city, artificial intelligence, dan masih banyak istilah lainnya. Kemajuan dalam dunia digital ini melahirkan banyak pemikiran baru untuk peradaban umat manusia yang lebih berkembang. Semakin berkembangnya digitalisasi juga membuat negara-negara di seluruh dunia bergerak untuk menerapkan sistem integrasi digital pada sarana dan prasarana pemerintahannya. Pemerintahan dengan integrasi sistem digital ini awalnya dikenal dengan nama digital city, yaitu pada tahun 1994 kota Amsterdam, Belanda menerapkan konsep digital city dengan membuat website medium yang digunakan sebagai sarana dialog antara masyarakat dengan pemangku kepentingan untuk membicarakan setiap permasalahan yang sedang terjadi.

Upaya kota Amsterdam dalam penerapan digital city mampu mendatangkan manfaat yang positif dalam menciptakan dialog dua arah dengan masyarakat sehingga pemerintah kota mendapatkan masukan yang sesuai untuk mencapai sasaran pembangunan di setiap aspeknya. Melihat hasil yang positif tersebut, Indonesia di tahun yang sama bekerja sama dengan Sainco Rafico dan Siemens, perusahaan teknologi dari Spanyol untuk impelentasi sistem yang bernama Area Traffic Control System. Pada waktu itu sistem ini diterapkan di tiga kota di Indonesia yakni, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Area Traffic Control System adalah teknologi yang menggunakan sensor untuk menghitung jumlah kendaraan yang lewat di suatu ruas jalan.

Digital City

Pada tahun 2002 sebagai pengembangan dari konsep digital city maka Pemerintah Indonesia mulai membuat platform untuk 369 kantor pemerintahan sebagai kepanjangan tangan instansi dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Namun dalam perjalanannya, platform yang sudah dibuat tidak maksimal sehinggal hanya tersisa sekitar 85 platform yang masih aktif pada tahun 2003. Melalui platform instansi yang telah dibuat, konsep digital city semakin bergerak ke arah konsep smart city. Sebelum menjadi istilah baku, para peneliti di Eropa melakukan riset untuk mendapatkan standard mengenai aspek pendukung yang diperlukan agar sebuah kota bisa dikategorikan sebagai smart city. Pada tahun 2007 terbentuklah institusi bernama Smart Cities European Medium-sized Cities yang mengkaji konsep smart city hingga menjadi konsep baku.

Konsep smart city tidak hanya menjadi fokus riset peneliti di dunia. Di Indonesia ide smart city diprakarsai oleh Profesor Suhono Harso Supangkat, seorang guru besar dari Institut Teknologi Bandung.

Sejak tahun 2000 Profesor Suhono turut membantu kegiatan pemerintah dan industri di bidang regulasi dan tata kelola teknologi informasi. Perlahan-lahan tren untuk membuat konsep smart city menjadi nyata adalah dengan instansi-instansi pemerintahan yang membuat website sebagai media untuk menyampaikan program-program yang telah terlaksana maupun program yang akan dilaksanakan. Selain pembuatan website instansi, pemerintah daerah juga dapat berinovasi dengan membuat command center atau pusat aduan agar daerah tersebut dapat dengan cepat menanggapi aduan dari masyarakat, seperti contoh kebakaran, orang hilang, pohon tumbang, dan masalah-masalah lainnya.

Gagasan command center pada awalnya digagas oleh Walikota Bandung Ridwal Kamil pada tahun 2013, kemudian diikuti oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2015. Gubernur DKI Jakarta bekerja sama dengan perusahaan IT Qlue sebagai salah satu pengembang command center di Provinsi DKI Jakarta. Kemudian pada tahun 2016 Walikota Surabaya Tri Rismaharini membentuk 112 Command Center Surabaya yang bertempat di gedung Siola.

Dengan mulai bertumbuhnya konsep smart city, maka pada tahun 2017 Kementrian Kominfo mengadakan konferensi di kota Makassar untuk menginisiasi gerakan 100 kota menuju smart city. Dalam konferensi tersebut kabupaten dan kota diharuskan menyusun rencana induk dan program-program yang dapat membuat konsep smart city berjalan efektif, efisien, dan mempunyai dampak langsung pada masyarakat. Dengan adanya rencana induk dan program yang sesuai dengan konsep smart city maka nantinya smart city bukan hanya menjadi kebanggaan semata, namun menjadi standard bagi semua kabupaten/kota di Indonesia untuk dapat mengintegrasikan seluruh unsur pemerintahan dengan baik demi kesejahteraan masyarakat.


Jakarta Smart CitySource : https://smartcity.jakarta.go.id/

Salah satu kemajuan konsep smart city di Indonesia adalah implementasi Jakarta Smart City. Agar integrasi konsep smart city di Provinsi DKI Jakarta berjalan maksimal maka dibuatlah platform dengan nama JAKI (Jakarta Kini) untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan sebagai pusat informasi di Provinsi DKI Jakarta. Selain aplikasi JAKI, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan website yang represantatif yakni https://smartcity.jakarta.go.id/ .

Supaya dikategorikan sebagai smart city, terdapat indikator-indikator sebagai benchmark yang dirancang oleh perusahaan teknologi asal Amerika Serikat yakni IBM. Indikator-indikator tersebut adalah smart government, smart mobility, smart economy, smart environment, smart living, dan smart people.

Indikator-indikator Smart City dapat dijabarkan sebagai berikut :

Smart Government

Smart government merupakan tata kelola pemerintahan dengan memanfaatkan sistem teknologi dan informasi agar seluruh kegiatan yang berhubungan dengan instansi dan masyarakat dapat terintegrasi dengan cepat, efektif dan efisien. Contoh penerapannya adalah aplikasi Qlue pada Jakarta Smart City yang memudahkan masyarakat dalam menyampaikan keluhan, keadaan darurat, maupun kondisi-kondisi terkini sehingga instansi terkait dapat menanggapi dan melakukan penyelesaian masalah secepat mungkin.

Smart Mobility

Kebutuhan mobilitas masyarakat di kota-kota besar sangatlah tinggi. Kebutuhan ini berdasarkan profesi di kota-kota besar yang didominasi oleh sektor bisnis dan perkantoran. Smart mobility dapat menjadi solusi untuk kebutuhan mobilitas masyarakat yang tinggi. Contoh dari smart mobility ini dapat kita lihat dengan integrasi MRT, LRT, dan commuter line dengan terminal bus Transjakarta yang diterapkan Provinsi DKI Jakarta. Sistem pembayaran pun dipermudah dengan menggunakan kartu uang elektronik dari berbagai bank di Indonesia.

Smart Economy

Di era digital saat ini banyak transaksi jual beli yang trennya mulai bergeser, dari yang semula jual beli menggunakan sistem konvensional menjadi lebih modern dengan adanya platform marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan platform marketplace lainnya. Adanya platform marketplace ini membuat transaksi jual beli yang tadinya hanya melalui dunia nyata menjadi lebih berkembang ke dunia maya. Banyak pihak yang terbantu dengan adanya platform marketplace ini. Dari sisi pembeli tentunya tidak perlu repot keluar rumah untuk membeli barang kebutuhan atau barang yang diinginkan. Dari sisi penjual juga tidak perlu banyak mengeluarkan biaya untuk pembuatan lapak atau stan namun produknya dapat terjual secara maksimal. Dengan perubahan yang begitu masif perlu adanya konsep smart economy untuk mewujudkan kegiatan ekonomi yang adaptif sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui bidang kewirausahaan atau peningkatan karir. Contoh penerapan smart economy di Provinsi DKI Jakarta  adalah wadah UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) yang bernama Jakpreneur. Jakpreneur mengembangkan sektor UMKM dengan melakukan inkubasi bisnis sampai dengan permodalan agar sektor kewirausahaan dapat berkembang dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di sektor ekonomi.

Smart Environment

Smart environment adalah upaya kota/kabupaten dalam menerapkan tata kota yang proporsional dan ramah lingkungan. Dengan konsep smart environment ini maka pembangunan infrastruktur dapat berjalan beriringan dengan lingkungan yang sehat dan asri serta berdampak baik bagi masyarakat, seperti pengelolaan sumber daya air yang baik maupun pengelolaan sampah agar dapat didaur ulang. Penerapan konsep smart environment ini juga dapat menjadi jalan keluar pemerintah daerah dalam menghadapi masalah lingkungan. Contoh penerapan smart environment di Provinsi DKI Jakarta adalah terdapat beberapa RTH (ruang terbuka hijau) agar masyarakat tidak jenuh dengan kota yang identik dengan gedung, namun masyarakat juga dapat merasakan alam terbuka. Pemecahan masalah banjir yang kerap melanda Provinsi DKI Jakarta juga terpecahkan berkat konsep smart environment, antara lain dengan membangun drainase vertikal dan NCICD (National Capital Integrated Coastal Development) yang merupakan tanggul raksasa agar dapat menampung air dari sejumlah sungai di area utara Jakarta.

Smart Living

Konsep smart living erat kaitannya dengan kepraktisan yang dapat dilakukan seseorang terhadap huniannya. Dengan bantuan internet of things maka benda-benda yang terkait dengan keseharian dapat terhubung dengan internet dan benda tersebut memiliki sensor atau software sehingga dapat dikendalikan dengan sebuah device contohnya sebuah penanak nasi yang dapat dikendalikan dengan sebuah smartphone. Selain faktor kepraktisan, terdapat faktor yang tidak kalah penting dalam konsep smart living di sebuah daerah antara lain integrasi kualitas lingkungan yang sehat, kualitas kesehatan masyakarat, dan sarana prasarana yang mendukung mobilitas orang dan barang. Contoh internet of things di dalam penerapan smart living di Provinsi DKI Jakarta adalah adanya fitur JakISPU pada aplikasi JAKI (Jakarta Kini) yang terintegrasi dengan sensor udara milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang berfungsi sebagai alat monitor pencemaran udara, sehingga Pemprov DKI Jakarta dapat segera membuat langkah agar pencemaran udara dapat terkendali.

Smart People

Konsep smart people terkait erat dengan tingkat edukasi masyarakat baik secara intelejensi maupun interaksi sosial. Kunci dari seluruh penerapan konsep smart city adalah sumber daya manusia. Bagaimana pemanfaatan sebuah teknologi dapat mendatangkan manfaat yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat di segala aspek adalah tergantung dari manusia yang mengendalikan teknologi tersebut. Konsep smart people ini menjadi perhatian Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung Jakarta Smart City berjalan sempurna. Dengan adanya website https://smartcity.jakarta.go.id/ yang menyediakan berbagai macam informasi dan literasi dapat membantu masyarakat DKI Jakarta untuk mendapatkan berita, info terkini, maupun edukasi. Selain informasi dan literasi yang diperoleh dari website https://smartcity.jakarta.go.id/, terdapat juga fitur JakSekolahmu pada aplikasi JAKI, yakni fitur kolaborasi dengan platform sekolah.mu yang berisi pembelajaran dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sampai sekolah menengah atas/kejuruan. Dengan adanya fitur ini dapat membantu siswa untuk mendapatkan materi ajar dengan fleksibel.


Aplikasi Jakarta KiniSource : https://play.google.com/store/search?q=jaki&c=apps

Provinsi DKI Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia tentu mempunyai peran yang kuat sebagai role model bagi kota-kota besar di Indonesia dalam implementasi smart city seperti Bandung dan Surabaya. Dengan terlaksananya Jakarta Smart City maka kota besar seperti Bandung dan Surabaya serta kota-kota lainnya mempunyai contoh konkrit sebagai landasan dalam pelaksanaan smart city. Dengan terlaksananya Jakarta Smart City, maka akan membawa pengaruh positif kepada kota/kabupaten lain di seluruh Indonesia agar berkembang, serta dapat memacu pemerintah daerah untuk meningkatkan seluruh aspek penting bermasyarakat di masing-masing daerah.

 

 

Baca Juga : https://jagoanindonesia.id/smart-city-di-dunia-digital-city-internet-of-things/

 

Narasi : Handoyo T. W

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
methpedia.org plantingdandelions.com https://oncoswisscenter.com/ https://gpszakamion.com/ munich business