Pahlawan UMKM memiliki tujuan awal untuk membantu UMKM dalam menghadapi pandemi, dengan cara memberikan pendampingan dan pelatihan berbasis daring untuk para pelaku UMKM. Program ini dilakukan dengan melibatkan beberapa mahasiswa yang bertugas sebagai fasilitator dan para ahli dibidang teknologi digital dan pemasaran yang berperan sebagai mentor selama kegiatan berlangsung.
Program pahlawan UMKM pada mulanya diinisasi oleh Jagoan Indonesia, yang kemudian mulai dilirik oleh beberapa instansi lain untuk dijadikan ajang berkolaborasi. Program yang dilakukan memiliki tujuan yang sama seperti sebelumnya, yakni membantu UMKM bertahan di masa pandemi, hanya saja pelaku UMKM yang dilibatkan adalah UMKM-UMKM dibawah binaan instansi yang berkolaborasi.
Salah satu instansi yang berkolaborasi dengan Jagoan Indonesia adalah Otoritas Jasa Keuangan Kabupaten Malang, dimana kali ini program yang dijalankan menyasar pada 17 UMKM di Desa Kemantren, Kabupaten Malang. 17 UMKM tersebut diantaranya berada pada sektor industri makanan dan minuman olahan, kerajinan, fashion, perhiasan, bumbu makanan, dan konveksi. Selain melibatkan 17 UMKM, pihak lain yang dilibatkan adalah 5 mahasiswa yang berperan sebagai fasilitator dan 5 mentor.
Output yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah adanya logo untuk produk UMKM yang belum memiliki logo, desain template Instagram, bergabung dengan marketplace, memiliki website usaha, melakukan promosi di media sosial, serta terdapat story telling pada produk yang ditawarkan. Pendampingan yang dilakukan terhadap 17 UMKM tersebut adalah selama 30 hari, dimana setiap minggunya memiliki target capaian yang berbeda-beda sesuai dengan output yang diharapkan.
Beberapa capaian yang didapatkan setelah 30 hari pendampingan adalah sebagai berikut:
Feed Instagram UMKM memiliki tampilan dengan template desain yang menarik
Jumlah traffic/kunjungan pada akun Instagram UMKM mengalami kenaikan
Berjualan tidak lagi hanya offline, melainkan bisa secara online
